Wales, sukses mengunci satu tempat di Babak 16 Besar Euro 2021. Menempati posisi kedua Grup A, Gareth Bale dan kawan kawan, melanjutkan tren mereka di ajang Euro. Banyak yang menyebut, aktor penting dari lolosnya Wales, adalah Gareth Bale, Aaron Ramsey, Joe Allen atau Kiefer Moore.
Namun, nama yang terlupakan adalah sang penjaga gawang Danny Ward. Di antara tiga penjaga gawang Wales, yakni Wayne Henessey dan Adam Davies, sejatinya Ward tidak layak menjadi pilihan pertama. Tahun 2017, adalah laga kompetitif terakhirnya di klub, ia adalah cadangan bagi kiper utama, Kasper Schmeichel.
Di Timnas Wales, Ward juga kalah bersaing dengan Henessey yang merupakan pilihan utama di Crystal Palace selama beberapa musim. Namun, skuat Wales tahun ini memang unik, secara total, skuat Wales hanya tampil 185 laga di liga. Hanya Kieffer Moore, yang merupakan pemain reguler di Cardiff.
Musim lalu, Wales diisi oleh pemain yang menjadi pilihan utama di level klub, namun kini semua berubah. Hanya satu pemain di seluruh skuad yakni Ethan Ampadu, yang dipinjamkan ke Sheffield United dari Chelsea, membuat lebih dari 14 penampilan sebagai starter di Liga Inggris. “Dalam grup itu tidak pernah ada yang memperhitungkan kami, melihat menit di level klub,” kata Ward.
“Ketika kami datang ke sini, kami tahu apa yang kami miliki. Kami memiliki ikatan dan semangat tim yang brilian yang tidak dapat disentuh, sangat mirip dalam beberapa hal dengan 2016. "Kami harus menjadi grup yang erat. Kami adalah bangsa kecil. Ada negara negara di luar sana yang mungkin memiliki lebih banyak kemampuan tetapi saya tidak berpikir akan ada banyak – jika ada – yang memiliki hati seperti kita.” Danny Ward tidak pernah diperhitungkan sebagai pemain utama, pasalnya, secara jam terbang, mantan kiper Liverpool ini masih kalah dari Henessey.
Namun, bukan tanpa alasan, pelatih interim Wales, Robert Page memilih kiper berusia 27 tahun sebagai pilihan utama. Dikutip dari The Guardian, Wales datang dengan ketegangan luar biasa, hal ini tidak lepas dari performa masing masing individu di level klub. Namun, Ward sebagai pemain yang paling minim mendapatkan menit bermain, menyatukan Wales.
Tak jarang, ia menjadi pemecah ketegangan di tim. Dalam laga menghadapi Swiss, ketegangan itu sangat terasa. Berulang kali pemain Wales salah membagi bola, bahkan akselerasi dari Daniel James juga minim.
Swiss benar benar menekan Wales di babak pertama, namun Ward tampil heroik. Setidaknya tercatat 4 penyelamatan di babak pertama, yang menarik, bagaimana Ward memberikan motivasi kepada rekan rekannya pasca melakukan penyelamatan. Permainan Wales menjadi lebih cair, ketegangan tersebut hilang.
Meskipun kalah di laga kedua menghadapi Italia, Wales bangkit dan mencukur Turki dengan skor 2 0. Menghadapi Denmark di Babak 16 besar Euro 2021, Wales tentu kembali mengharapkan tuah dari Danny Ward.